cinta dan kasih sayang

24 juni 2011, hari yang paling bersejarah buat mas gun (kakak sepupuku). hari dimana beliau menggenapkan setengah agamanya, hari dimana beliau berubah status menjadi suami. Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan hambaNya berpasang-pasangan.

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yasin, QS. 36:36)

Bahagia, sedih, malu  dan terharu itulah sekelumit parasaan yang ada dalam diriku pada hari itu.

Bahagia bisa pulang ke rumah bersilaturahim dengan keluarga besar setelah sekian lama tidak  bertemu.

Sedih karena tidak bisa menyaksikan momen terpenting dalam hidup beliau yakni proses ijab-qobulnya beliau dengan mb iin karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan pagi itu sehingga membuat saya ditinggal rombongan. Apa boleh buat karena memang belum selesai kewajiban saya. Segala sesuatu memang ada hikmahnya jika mau diambil. Pun dengan ketertinggalan saya dengan rombongan membawa hikmah,  hikmahnya adalah ternyata mas bandi ( adek kandung mas gun) pun terlambat pulang dari Jakarta karena mobilnya trouble di jalan walhasil karena waktu ta’aruf saya ikut jadi saya tahu rumah nya mba’ iin jadi saya menjadi penunjuk jalan buat mas bandi dan berangkat bareng  beliau.

Malu karena pagi harinya salah pencet no  dan siang harinya ketika nyampe di sana jadi pusat perhatian karena memang acaranya dah hampir selesai bahkan kami cuma dapat satu materi dan doa penutup dari pak ustadz.. meskipun terlambat, alhamdulillah bisa sampai sana dalam keadaan selamat. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

Terharu karena saat nyampe disana kalian memberikan sambutan special buat kami padahal kami sendiri malu karena terlambat banyak.

Like permen nano; manis, asem, asin tapi tetap rame rasanya. Kuncinya hanya satu positive thinking.

Barakallah mas gun, semoga bisa menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.. doakan kartini bisa segera menyusul.

Teringat masa-masa dulu, masa-masa dimana mengerjakan PR bareng bersama mas is, mas bandi, kak zen dan mb’ sri. Masa dimana menghadapi ujian semester, dan masa di mana bapak dan ibumu mendidik kami mengenal arti sholat tahajud, ya lewat keluarga kalianlah kami tahu tentang nikmatnya sholat tahajud, sholat subuh jama’ah di masjid, dan nikmatnya hidup dengan disilplin (belajar habis sholat isya’, tidur jam 10 malam dan maksimal bangun jam3 pagi, mandi sebelum sholat subuh, pergi ke masjid bersama ketika sholat maghrib, isya dan subuh, mendengarkan kajian selesai sholat subuh dan harus sarapan ketika pagi hari). Satu hal yang tak akan pernah saya lupakan adalah ketika saat itu, di tengah semester saya ingin memakai jilbab dan keluarga kalian mensupport bahkan kamu menjahitkan sendiri seragam buat saya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian sekeluarga dengan balasan yang lebih baik. Dan semoga pelajaran-pelajaran hidup yang dulu kartini dapatkan dari keluarga kalian bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.  Makasih banyak ya Allah untuk semua karuniaMu selama ini, begitu banyak anugrahMu yang terkadang membuat diri ini malu karena tidak pandai mensyukurinya. Ampuni hambaMu ini yang sering mendzolimi diri sendiri. Ya Allah, Makasih banyak  atas limpahan ni’mat-ni’matMu selama ini,  khususnya ni’mat untuk menjadi bagian dari hamba-hambaMu yang sholeh. Karunikanlah kartini suami yang sholeh Rabb, yang bisa kartini jadikan sahabat buat kehidupan dunia dan akhirat kartini, serta Istiqomahkanlah kami Rabb, dan pertemukanlah kami di surga yang sama.

Teringat sebuah ayat yang selalu di baca ketika di kampus dulu dalam agenda yang bertema ukhuwah

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا

مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“… dan (Allah سبحانه و تعالى ) Dia-lah Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al-Anfaal 63)

2 Comments »

  1. sangprofesor Said:

    ambil hikmah… ambil hikmah… ^^d

    *tak jadi ke Banjar pun tak apa-apa, masih ada kesempatan kerja niatkan ibadah yang lainnya… 😉
    ** and i just wanna say that i love u because of Allah; may Allah bless this love; be the way to paradise…


{ RSS feed for comments on this post} · { TrackBack URI }

Leave a comment